Buku adalah sebuah lembaran-lembaran kertas yang tersusun secara sistematis dan teratur, namun sangatlah penting bagi proses peradaban manusia. Cikal bakal buku ialah ketika Tsa'ai Lun menemukan kertas, sekitar tahun 105 Masehi. Lelaki
Buku merupakan sebuah tempat untuk menemukan sebuah kebenaran, sebuah ide serta fikiran-fikiran yang diciptakan oleh sang penulis untuk menjelaskan sesuatu yang belum di pahami oleh khalayak umum, banyak buku yang mampu menjadi inspirasi oleh sebagian orang Andrea Hirata contohnya seorang penulis Best Seller ini ternyata terinspirasi oleh sebuah buku Endensor yang ia dapatkan ketika ia bertemu dengan seorang gadis tionghoa bernama A ling yang memberikan buku itu kepadanya sehingga ia terus membaca dan membawa buku itu kemanapun ia pergi. Serta banyak lagi contoh orang-orang yang sukses dengan membaca buku yang mereka anggap sangat penting dan berharga sehingga mampu membawa mereka sukses dalam karir, keluarga maupun dimasyarakat. Tidak terbayangkan, bagaimana jika buku tidak pernah ada didunia. Kebodohan kolektif tidak akan terelakan, pengetahuan-pengetahuan penting yang ditemukan para ahli di seberang benua
Mungkin sebagian dari kita sedikit beruntung masih bisa membeli buku, ya, setidaknya sebulan bisa membeli satu buku dan itu patut disyukuri karena dengan satu buah buku itu akan banyak sekali fenomena alam maupun sosial yang terungkap dan mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dapatkah anda menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut, pernahkah anda membeli buku yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran atau bidang serta pekerjaan anda sekarang? Berapa sering anda membeli buku dalam sebulan? Berapa banyak buku yang anda miliki sekarang? Berapa jam anda habiskan dalam sehari untuk membaca buku? Atau pertanyaan simple ini sudahkah anda baca buku hari ini? Jika pertanyaan-pertanyaan ini membuat anda tersipu malu maka benar jika saya katakan buku tidaklah populer saat ini dalam diri anda maka tidak salah jika saya mengeneralkan bahwa perkembangan buku di tanah air memang masih kurang populer. Indikasinya adalah buku di Indonesia masih menjadi media cetak dan belum menjadi media masa semacam surat kabar atau majalah. Hal ini memang sangat beralasan dikarenakan harga buku yang setinggi langit dan minat baca yang rendah sehingga tidak semua orang bisa memiliki buku dengan mudah. Fenomena ini memang sangat menyedihkan karena peranan buku begitu penting bagi perkembangan intelektual manusia di indonesia kurang memiliki peranannya.
Banyak sekali yang akan kita dapatkan dari sebuah buku, sehingga ada pepatah mengatakan buku adalah jendela dunia. pepatah tersebut tidaklah berlebihan karena dari sebuah buku kita dapat mengetahui perkembangan peradaban manusia dari zaman ke zaman. Namun yang paling penting adalah ilmu, karena ilmu adalah sesuatu yang tidak ternilai harganya. Dengan ilmu kita bisa melakukan apapun yang kita kehendaki terlepas itu benar atau salah dan baik atau buruk. Mengingat begitu pentingnya buku bagi manusia, saya tidak mengerti mengapa harga buku di
Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana cara mempopulerkan buku sebagai kebutuhan? Sebuah pertanyaan kecil tetapi membutuhkan kajian yang sangat dalam.
Buku dan baca adalah dua hal yang sangat penting bagi perjalanan hidup manusia. Bahkan dalam kitab suci Al Qur’an dalam ayat yang pertama diturunkan berbunyi iqro yang artinya bacalah. Hal itu menandakan begitu pentingnya membaca dalam kehidupan manusia, apalagi pada zaman modern seperti sekarang ini. Bahkan ada yang mengatakan barang siapa yang menguasai informasi maka dia yang akan menguasai dunia. Tetapi dengan menjamurnya stasiun televisi di Indonesia apakah peran buku akan semakin termajinalkan karena orang lebih menyukai menonton televisi dari pada membaca buku? Memang tidak bisa dipungkiri peran tevisi dalam kehidupan modern tidak bisa dipandang sebelah mata. Televisi telah menjadi bagian yang yang sangat penting bagi peradaban manusia dan televisi telah mampu mengubah opini masyarakat tentang fenomena yang dulunya dianggap tabu menjadi suatu hal yang biasa. Televisi memang seperti pisau bermata dua. Bisa menjadi kekuatan positif tetapi bisa juga menjadi hal yang negatif bagi perkembangan buku di tanah air. Media televisi ini bisa menjadi sebuah kekuatan untuk mempopulerkan buku mengingat televisi bisa mengubah opini masyarakat yang tadinya menganggap buku sebagai kebutuhan tersier menjadi sebuah kebutuhan primer dalam masyarakat. Bisa menjadi sesuatu hal yang negatif ketika dunia pertelevisian tidak mempunyai niat tulus untuk mempopulerkan buku. Ini sangatlah berbahaya bagi perkembangan intelektual bangsa dan itu adalah suatu kemunduran bagi dunia pengetahuan. Melihat fenomena ini sepatutnyalah dunia pertelevisian kita mempunyai niat tulus untuk mempopulerkan buku sebagai sarana pencarian ilmu pengetahuan karena acara-acara di televisi yang sifatnya edukatif sangatlah terbatas dan hal itu harus diimbangi dengan buku-buku yang berkualitas. Satu lagi, jadikanlah buku sebagai kebutuhan pokok serta perlu di ingat kita hidup dalam peradaban otak bukan peradaban otot. Maka perbanyaklah baca buku sehingga kita mampu masuk kedalam peradaban yang tidak mengandalkan otot tetapi otak. Jadi ayo setelah membaca tulisan ini mari kita bersama-sama budayakan membaca sebagai kebutuhan pokok kepada orang-orang di sekitar kita!